Thursday, November 01, 2007

overview of Sulawesi Tengah

Propinsi Sulawesi Tengah terletak diantara 2° 22’ Lintang Utara dan 4° 48’ Lintang Selatan serta 119° 22’ dan 124° 22’ Bujur Timur. Pembagian Daerah Administratif Propinsi Sulawesi Tengah terdiri dari 9 (sembilan) Kabupaten dan 1 (Satu) Kota Madya, meliputi 85 wilayah Kecamatan yang terdiri dari 1.300, desa dan 132 Kelurahan.

Sulawesi Tengah merupakan propinsi terbesar dengan luas wilayah daratan 68,033 kilometer persegi dan luas laut mencapai 189,480 kilometer persegi yang mencakup semenanjung bagian timur dan sebagian semenanjung bagian utara serta Kepulauan Togean di Teluk Tomini dan pulau-pulau di Banggai Kepulauan di Teluk Tolo. Sebagian besar daratan di propinsi ini bergunung-gunung (42.80% berada di atas ketinggian 500 meter dari permukaan laut) dan Katopasa adalah gunung tertinggi dengan ketinggian 2.835 meter cari permukaan laut.

Sulawesi Tengah juga memiliki beberapa sungai, diantaranya sungai Lariang yang terkenal sebagai arena arung jeram, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Juga terdapat danau yang menjadi obyek wisata terkenal yakni Danau Poso dan Danau Lindu.

Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan konservasi seperti suaka alam, suaka margasatwa dan hutan lindung yang memiliki keunikan flora dan fauna yang sekaligus menjadi obyek penelitian bagi para ilmuwan dan naturalis.

Ibukota Sulawesi Tengah adalah Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah Palu dan bermuara di laut.

Kaledo

Di Merauke ada sate rusa / dendeng rusa, di Jogya ada gudek, rujak cingur di Surabaya, dan banyak lagi daerah yang memiliki makanan khas dan sekaligus menjadi ciri dari masing-masing daerah tersebut.

Demikian juga dengan masyarakat di Sulawesi Tengah yang memiliki beberapa makanan khas, diantaranya adalah Kaledo (kaki lembu donggala). Kaledo adalah sop tulang kaki sapi dan sumsumnya yang disajikan panas-panas. Makanan khas ini banyak dihidangkan oleh banyak masyarakat Sulawesi Tengah disaat merayakan hari besar, seperti Lebaran / Idul Fitri. Dihari itu biasanya Kaledo disajikan dengan Burasa (sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang, atau di Jawa disebut "lepet")

asli neh makanan, kyknya berkolesterol tinggi

Sayur Kelor

"Apa Anda sudah minum air Sungai Kapuas?..... kalau iya berarti Anda tidak akan bisa pulang dari Pontianak", demikian kata orang Pontianak pada orang luar yang datang kesana, entah benar atau tidak!. Demikian juga dengan orang Palu yang memberikan pertanyaan 'apakah kita sudah makan sayur kelor?' yang katanya tidak akan bisa meninggalkan Palu kalau sudah pernah memakannya.

duh dah pernah makan neh sayur daun kelor

beberapa snapshoot Palu

2 comments:

Ifan said...

5, tuh photo hasil jepretan K850i ?

Titanian said...

heheheheh... bukan mas, tapi seperti itulah kira2 hasil jepretan K850i